Mereka Hanya Orang Sederhana…
Dalam keheningan pelosok Wonogiri, tersembunyi para guru yang luar biasa. Mereka bukanlah orang-orang terkenal, lulusan pondok, atau sarjana dari universitas ternama. Mereka adalah orang-orang kecil yang dengan ikhlas mengabdikan malam-malam mereka untuk Tuhan, menyalakan cahaya Al-Quran bagi para lansia dan manula yang haus akan ilmu.
Jauh dari sorotan dunia, para guru ini adalah sosok-sosok rendah hati yang tak pernah mencari pujian. Tanpa pamrih, mereka mengorbankan waktu, tenaga, dan bahkan dana pribadi untuk tujuan yang lebih mulia. Mereka tak hidup bergelimang harta, namun kekayaan batin dan semangat berkorban untuk agama yang mengalir dalam setiap langkah mereka.
Tak Ada Sedikitpun Keluhan Atas Beratnya Dakwah Al Quran
Kadang-kadang, para guru ini menjadi pemasok sendiri bagi semangat mereka. Dengan tulus, mereka bahkan membeli buku Tsaqifa dari saku pribadi mereka agar para jamaah tetap istiqomah dalam belajar. Hal ini dilakukan agar tanggungan biaya buku tidak menjadi beban bagi para jamaah yang tengah belajar Al-Quran. Bagi mereka, pilihan lebih baik adalah hidup sederhana daripada melihat jamaah terbebani.
Ini adalah bukti nyata bahwa keikhlasan dan semangat dalam berbagi ilmu tak mengenal materi. Dengan penuh keikhlasan, mereka menjalankan tugas mulia ini meskipun tak ada yang menyaksikan. Karena bagi mereka, mendengar bacaan Al-Quran mengalun indah dari bibir para lansia adalah hadiah yang tak ternilai.
Dalam kebersamaan yang sederhana, para guru ini adalah pilar yang kuat dalam menghantarkan ilmu Al-Quran ke dalam hati para lansia. Mereka tak hanya menjadi penyampai materi, tapi juga teladan hidup yang menginspirasi. Bagaimana tidak, mereka rela hidup dengan keterbatasan demi menyebarkan kebaikan kepada orang lain.
Memang Bukan Sarjana, Bukan Santri, Tapi 849 Lebih Lansia Mengenal Kalam Allah dari Mereka
Prestasi para guru ini tak terukur dengan gelar atau jabatan, tapi terpancar dalam setiap mata yang mereka bimbing. Sepuh Ngaos Quran bukan hanya tentang pembelajaran huruf, tapi juga tentang semangat kehidupan yang luar biasa. Mereka membuktikan bahwa cahaya ilmu tak bisa dibatasi oleh usia ataupun status sosial.
Kita punya banyak yang bisa kita pelajari dari para guru ini. Keikhlasan, semangat, dan tekad untuk berbuat baik tak pernah harus ditentukan oleh keadaan. Seperti kata pepatah, “Besar lahir dari yang kecil”. Tidak peduli seberapa sederhananya langkah kita, jika dilakukan dengan tulus, itu akan menghasilkan kebaikan yang luar biasa.
Kami mengangkat topi untuk para guru dalam Program Sepuh Ngaos Quran di pelosok Wonogiri ini. Semangat dan keikhlasan kalian mengilhami banyak orang untuk berbuat lebih banyak kebaikan dalam hidup. Semoga Allah senantiasa memberkahi perjuangan kalian dan menjadikan setiap langkah kalian sebagai jejak yang abadi.
Salam kebaikan dan semangat!
| Lazis Safara
Ingin Membantu Mereka ? Salurkan Di Program Kami :