Dek Wawa, Perjuangan Tak Kenal Lelah di Tengah Kesunyian
Ada seorang anak kecil di sebuah desa terpencil di Wonogiri, yang tidak pernah bisa merasakan kebebasan sederhana untuk bermain, berlari, atau sekadar tersenyum seperti anak-anak lainnya. Namanya Muatul Walidah, putri ketiga seorang petani sederhana. Sejak usia 20 bulan, ia divonis mengidap cerebral palsy, sebuah kondisi yang membuat setiap gerakannya penuh perjuangan.
Sudah hampir 10 tahun, Dek Wawa menjalani hari-hari dengan kesunyian dan keterbatasan. Saat anak-anak seusianya bersekolah, tertawa, dan berlarian di halaman, Wawa hanya bisa terbaring di rumahnya yang kini tak layak disebut rumah—sebuah bangunan bekas sekolah dasar yang hampir runtuh. Rumah keluarga Wawa telah dijual sejak lama untuk membiayai pengobatan sang putri tercinta.
Ayahnya adalah seorang petani dengan penghasilan yang tak menentu. Setiap musim paceklik tiba, kebutuhan sehari-hari mereka semakin sulit dipenuhi, apalagi untuk biaya pengobatan dan terapi yang seharusnya dilakukan setiap minggu. Jarak 3 hingga 4 jam ke rumah sakit menjadi perjalanan yang melelahkan dan menyakitkan, baik secara fisik maupun mental.
Bayangkan, Dek Wawa bahkan tak bisa duduk sendiri. Ia membutuhkan kursi roda khusus yang bisa membantunya menikmati hari-hari bersama keluarganya. Untuk makan pun, ia tak bisa mencerna seperti kita—susu adalah satu-satunya asupan yang bisa ia konsumsi. Dan popok, yang tak terbayangkan bagi anak seusianya, adalah kebutuhan harian yang harus terpenuhi.
Namun, di tengah semua keterbatasan ini, ada satu hal yang tidak pernah hilang dari Wawa dan keluarganya: harapan. Harapan bahwa suatu hari, ada tangan-tangan baik yang akan membantu meringankan beban mereka, memberikan mereka secercah cahaya di tengah gelapnya perjuangan ini.
Hari ini, Anda bisa menjadi bagian dari harapan itu. Setiap rupiah yang Anda donasikan bukan hanya sekadar angka, tetapi napas baru untuk Wawa. Setiap popok, setiap susu yang Anda bantu beli, adalah bentuk cinta yang nyata untuk seorang anak yang tak pernah meminta lebih dari haknya untuk hidup dengan layak.
Mari kita bersama-sama bantu Dek Wawa dan keluarganya. Karena cinta, kepedulian, dan kebaikan tidak mengenal jarak.
Belum ada Fundraiser